Kamis, 29 September 2011

Ekspor Bijih Besi India Turun 25-30%


NEW DELHI – Produksi bijih besi dan ekspor India diprediksi turun sekitar 25-30 persen. Aktivitas penambangan liar dan larangan ekspor yang diterbitkan Negara Bagian Karnataka disebut-sebut sebagai penyebab penurunan.
“Ekspor 2010/11 (April 2010-Maret 2011) diproyeksikan anjlok sekitar 25-30 persen. Produksi bijih besih diprediksi turun 22,5% menjadi 175 juta ton dari pencapaian tahun lalu (2009/10) sebesar 226 juta ton,” kata Presiden Federasi Industri Mineral India (FIMI) Siddharth Rungta, seperti dikutip Reuters.
Karnataka, negara bagian produsen bijih besi terbesar kedua di India, mengeluarkan larangan ekspor dari 10 pelabuhan pada Juli lalu. Kepala Menteri BS Yeddyurappa sebelumnya menyatakan bahwa India ingin bijih besi tersebut di dalam negeri. Perusahaan dalam negeri seperti ArcelorMittal mendapat prioritas pasokan bijih besi. Apalagi, ArcelorMittal telah berjanji akan berinvestasi di Karnataka.
Eksportir bijih besi memaparkan kebijakan Pemerintah India meningkatkan pajak ekspor bijih besi juga menjadi penyebab turunnya ekspor. “Akan ada penurunan tajam ekspor jika kebijakan Negara Bagian Karnataka berlanjut. Tidak ada pengurangan pengangkutan lewat kereta api dan pajak ekspor juga tidak diturunkan,” jelas Rungta.
Rungta menambahkan, faktor utama penurunan ekspor adalah larangan yang dikeluarkan Negara Bagian Karnataka. “Kami tidak tahu apa yang akan terjadi akibat larangan yang dikeluarkan oleh Negara Bagian Karnataka. Produksi sebesar 25 juta ton bijih besi dihasilkan dari Negara Bagian Karnataka,” imbuh dia.
Saat ini, sebagian besar ekspor bijih besi India diperuntukkan bagi pasar China. Seperti diketahui, China memiliki industri baja dengan produksi terbesar di dunia.